Pilih Bahasa

Prodi Budidaya Perairan

Mahasiswa Akuakultur UBB Terbitkan Buku “Ikan-ikan Air Tawar Bangka” yang Fenomenal, Tembus 7 Negara

Pangkalpinang, Bangka Belitung — Lima mahasiswa dan alumni Program Studi Akuakultur Universitas Bangka Belitung (UBB): Amelia, Reza RamadaniFajri Purnama, Takbir Jitabil Amru, dan Rahmad Hidayat kembali mengharumkan nama almamater dan daerah lewat karya inspiratif mereka. Buku berjudul “Ikan-ikan Air Tawar Bangka” yang mereka tulis sukses mencuri perhatian pasar internasional, dengan penjualan sebanyak 100 eksemplar yang tersebar di tujuh negara, yaitu Inggris, Kanada, Singapura, Malaysia, Indonesia, Jerman, dan Prancis.

Buku ini merupakan hasil eksplorasi selama tiga tahun di seluruh wilayah sungai dan rawa gambut Pulau Bangka, yang dikenal sebagai kawasan kaya biodiversitas air tawar. Lebih dari 100 spesies ikan air tawar terdokumentasi dalam buku ini, termasuk beberapa spesies endemik langka seperti Betta burdigala, B. chloropharynx, B. schalleri, Parosphromenus deissneri, P. juelinea, dan Sundadanio gargula.

Tidak hanya itu, buku ini juga lahir dari kolaborasi lintas lembaga, melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pangkalpinang, Universitas Airlangga, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta University of Leeds (Inggris), sebuah kolaborasi internasional yang memperkaya nilai ilmiah dan kredibilitas dari buku ini.

Disusun dalam dua bahasa (Indonesia–Inggris) dan dikemas secara visual dengan foto-foto asli hasil dokumentasi lapangan, buku ini ditujukan tidak hanya bagi peneliti, tetapi juga penghobi ikan hias, pelajar, dosen, dan pembuat kebijakan. Penamaan ilmiah mengacu pada referensi taksonomi terkini, sementara nama lokal diperoleh langsung dari wawancara masyarakat sekitar.

“Melalui buku ini, kami ingin menunjukkan bahwa Pulau Bangka tidak hanya kaya akan sumberdaya timah, tapi juga memiliki kekayaan hayati yang luar biasa dan patut dijaga,” ujar Muhammad Ilmia, salah satu penulis.

Kegiatan penelitian dan pembuatan buku ini juga didukung oleh berbagai pihak, seperti SHOAL-ASAP dari lembaga internasional, PT Timah dan Dinas Perikanan Kota Pangkal Pinang serta Universitas of Leeds (Inggris).

Keberhasilan penjualan lintas benua ini menjadi bukti bahwa karya Mahasiswa Akuakultur UBB bisa berbicara di panggung global, sekaligus menjadi inspirasi bahwa konservasi bisa dimulai dari eksplorasi, fotografi, pena dan semangat kolaborasi.

Komentar