Ikan Kemuring dengan nama ilmiah Striuntius lineatus (Duncker, 1904) merupakan salah satu jenis ikan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai ikan hias. Spesies ini dapat ditemukan pada beberapa perairan seperti sungai, rawa, dan kolong. Ikan Kemuring yang hidup pada habitat berbeda dimungkinkan memiliki variasi karakter morfologi.       Melalui analisis DNA, para ilmuwan dapat mengidentifikasi dan mengukur tingkat keragaman genetik dalam populasi ikan kemuning.

      Informasi ini penting dalam pemahaman kerentanan spesies terhadap perubahan lingkungan, pemilihan alam, dan aspek-aspek evolusi. Selain itu, berdasarkan data penelitian, spesies Puntius lineatus memiliki warna tubuh yang jauh lebih cerah dibandingkan dengan Puntius johorensis. Hal ini didukung oleh (Haryono, 2005) yang mengatakan bahwa spesies Puntius johorensis memiliki corak dengan garis sebanyak 6 garis pada permukaan tubuh dengan warna tubuh merah kecoklatan. Ekstraksi DNA adalah proses yang memungkinkan para ilmuwan untuk mengisolasi dan mengambil DNA dari sel-sel ikan kemuning, yang merupakan informasi genetik fundamental yang membawa instruksi untuk pembentukan dan fungsi organisme.

          Penelitian DNA ikan kemuning memainkan peran penting dalam upaya konservasi. Dengan memahami keragaman genetik, para ahli dapat merencanakan strategi konservasi yang lebih efektif untuk melindungi populasi ikan kemuning yang mungkin terancam. Dalam budidaya ikan, pengetahuan tentang DNA ikan kemuning dapat digunakan dalam pemuliaan selektif untuk menghasilkan keturunan dengan karakteristik yang diinginkan, seperti pertumbuhan yang cepat atau warna yang menarik. Analisis DNA ikan kemuning juga digunakan untuk pemantauan populasi dalam konteks ekologi. Ini membantu dalam memahami perubahan dalam distribusi dan komposisi populasi seiring waktu. Melalui analisis DNA, penelitian ekologi lebih mendalam dapat dilakukan untuk memahami aspek-aspek seperti hubungan antarindividu, migrasi, dan perilaku pembiakan ikan kemuning.